Hubungan antara Kelekatan Teman Sebaya dengan Identitas Diri Penggemar K-Pop pada Komunitas My Day
DOI:
https://doi.org/10.23917/jkk.v1i3.20Keywords:
kelekatan teman sebaya, identitas diri, K-PoAbstract
Pada masa remaja disebut juga dengan proses pencarian jati diri dan cenderung mengikuti hal-hal yang menarik untuknya. Para remaja penggemar K-Pop biasanya tergabung di dalam suatu komunitas dan saling berinteraksi dengan penggemar lain sehingga mampu menggeser perilaku asli dari remaja dan kemudian diimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari penggemar. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kelekatan teman sebaya dengan identitas diri penggemar K- Pop pada komunitas My Day. Hipotesis penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara kelekatan teman sebaya dengan identitas diri penggemar K-Pop pada komunitas My Day. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif-korelasional yang meliputi variabel tergantung identitas diri dan variabel bebas kelekatan teman sebaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan kriteria tergabung dalam komunitas My Day, memiliki teman sebaya di komunitas My Day, berusia 18-21 tahun dengan mengambil subjek sejumlah 100 orang. Pengumpulan data disebar melalui link Google form. Analisis data menggunakan metode korelasi pearson product moment dengan nilai r = 0,480 dengan signifikan sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kelekatan teman sebaya dengan identitas diri penggemar K-Pop pada komunitas My Day
Downloads
References
Abel. (2021). Motivasi Day6. Twitter. https://twitter.com/ykpil_/statu/1409103005882802182?t=j7rN4m-8EnRgxxzNFCmbxw&s=19
Amelia, C. P. (2022). Fanatisme Penggemar K-Pop di Media So-sial. Detik.com. https://news.detik.com/kolom/d-6086053/fanatisme-penggemar-k-pop-di-media- sosial
Andarningtyas, N. (2020). Penggemar K-Pop Indonesia lima besar terbanyak versi Twitter. Anta-raNews. https://www.antaranews.com/berita/1740553/penggemar-k- pop-indonesia-lima-besar-terbanyak-versi-twitter
Armsden, G. (1987). The inventory of parent and peer attachment: Indi-vidual differences and their rela-tionship to psychological well-being in adolescence. Journal of Youth and Adolescence, 427–454.
Aulia, P., & Lubis, M. S. I. (2020). Peran Drama Korea Descendants Of The Sun di Televisi dalam Perubahan Perilaku Mahasiswa Universitas Dharmawangsa.
Azwar, S. (2017). Metode Penelitian Psikologi. Pustaka Pelajar.
Chwehyong. (2022). Day6 OT4/OT5. Twitter. https://twitter.com/chwehyong/sta-tus/1567510070128418816?t=EVJeNx2zmWBQ N89ySvS7FA&s=19
Cindoswari, A., & Diana, D. (2019). Peran Media Massa terhadap Pe-rubahan Perilaku Remaja di Komunitas KPopers Batam. Jour-nal Uniga, 5, 275–285.
Creswell, J. W. (2018). Research design qualitative, quantitative and mixed methods approaches (V. Knight (ed.); 4th ed.). SAGE Publi-cation.
Dariyo. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Ghalia Indonesia.
Day6SupportINA. (2021). Polling bersama DSI. Twitter. https://twitter.com/Day6SupportINA/status/1427626864365883392?t=ulL- FuqTgDHrS9GPUWfO4w&s=19
Desmita. (2015). Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya.
Devito, J. A. A. M. (2011). Komunikasi Antar Manusia (kelima). Karisma Publishing Group.
Elfving-Hwang, J. (2019). K-pop fans are creative, dedicated and social - we should take them seriously. The Conversation.
Erikson. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia (Diterjemahkan oleh: Agus). PT. Granmedia.
Erikson, E. (1968). Identity Youth and Crisis. London.
W.W.Norton & Company. Fuhrman, B. . (1990). Adolescence, adolescents (2nd ed.). Scott, Foresman & Company. Giles, D., & Maltby J. (2004). The role of media figures in adolescent development: Rela-tions between autonomy, attach-ment, and interest in celebrities. 36(4), 813-822.https://doi.org/https://doi.org/10.1016/S0191-8869(03)00154-5
Gunarsa, S. ., & Gunarsa, Y. S. . (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. PT. BPK Gunung Mulia.
Habibah, S. N., & Dewi, A. P. (2019). Citra Diri Guna Membangun Ke-percayaan Diri pada Remaja. 212–215.
Hakim, A. R., Mardhiyah, A., Novtadi-janto, D. M. I., Nurkholifah, N., Ramdani, Z., & Amri, A. (2021). Pembentukan Identitas Diri Pada Kpopers. Jurnal Motivasi, 4(1), 19–32. http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/MV/article/view/5188
Huriati, & Hidayah, N. (2016). Krisis Identitas Diri pada Remaja. Sulesana, 10(1), 49–62. http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/sls/article/view/1851
Hurlock. (2012). Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (R. M. Sijabat (ed.)). Penerbit Erlangga.
Jang, W., & Song, J. E. (2017). The Influ-ences of K-pop Fandom on In-creasing Cultural Contact. Community Sociology, 18(2), 29–56. https://barnettcenter.osu.edu/sites/default/files/2019-08/the_influences_of_k- pop_fandom.pdf
Marcia, J. E. (1993). Ego Identity. Springer-Verlag.
Meeus, W., Oosterwegel, A., & Vol-lebergh, W. (2018). Parental and peer attachment and identity de-velopment in adolescence. Journal of Adolescence, 25(1), 93–106.https://doi.org/10.1006/jado.2001.0451
Mydaysite. (2021). Open Donation My Day. Twitter. https://twitter.com/MYDAYSITE/status/1351149947253628936?t=EVJeNx2zmWBQN89ySvS7FA&s=19
Mydaysolo. (2022). Event My Day Solo. Twit-ter.https://twitter.com/MYDAYSITE/status/1351149947253628936?t=EVJeNx2zmW BQN89ySvS7FA&s=19
Neuman, W. L. (2017). Metodologi Penelitian Sosial : Pendekatan Kuali-tatif dan Kuantitatif (7th ed.). PT In-deks.
Nur, H., & Hueiati. (2016). Krisis Identi-tas Diri pada Remaja. Jurnal Wawa-san Keislaman, 10, 49–62. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/.v10i1.1851
Nuranisa, C. (2015). Pembentukan Iden-titas Penggemar 2PM melalui Me-dia Baru. CommLine, 6(2), 177–196.
Papalia, D. E., Wendkos, S., & Duskin, R. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Kencana Prenada Media Group.
Pinasti, I. O. W. (2019). Hubungan Kel-ekatan Orangtua dengan Identitas Diri pada Remaja di SMK An-Nur Ampel Boyolali. 3, 1–11.
Prastyo, H. (2017). Statistik Dasar: Se-buah Panduan untuk Peneliti Pemula (Issue July). Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Interna-tional English Institute of Indone-sia.
Putri T S, & Novitasari, R. (2017). The Realitionship Between Peer At-tachment and Psychological Well-Being Of University Student. Jurnal Pemikiran Dan Penelitian, 2, 101–116.
Ratih Herfinaly, L. A. (2013). Interaksi Sosial Remaja Yang Bersekolah di Homeschooling Dengan Menggunakan Metode Distance Learning. Jurnal Psikologi, 9. https://doi.org/https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24014/jp.v9i1.147
Safithri, N. A., Sahrani, R., & Basaria, D. (2020). Quality of Life of Adoles-cent (Korean Pop fans). May. https://doi.org/10.2991/assehr.k.200515.124
Santrock, J. W. (2012). Life-Span Devel-opment (Perkembangan Masa-Hidup). Penerbit Erlangga.
Saptutyningsih, E., & Setyaningrum, E. (2019). Penelitian Kuantitatif Metode dan alat analisis. Gosyen Publish-ing.
Schnyders, C. M., Rainey, S., & McGlothlin, J. (2018). Parent and Peer Attachment as Predictors of Emerging Adulthood Characteris-tics. Adultspan Journal, 17(2), 71–80. https://doi.org/10.1002/adsp.12061
Schwartz, S. J., Zamboanga, B. L., Meca, A., &, & Ritchie, R. A. (2012). Iden-tity Around the World: An Over-view. New Directions for Child and Adolescent Development. 1–18. https://doi.org/http://doi.org/10.1002/cad.20019
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Suwendri, N. M. (2020). Penyimpangan Perilaku Remaja di Perkotaan. Jurnal Bahasa & Budaya, 4. https://doi.org/10.22225/kulturistik.4.2.1892
Syamsu, Y., & Juntika, N. (2007). Teori Kepribadian. PT. Remaja Rosdakar-ya.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., & David O Sears. (2009). Psikologi Sosial (kedua bela). Kencana Perdana Media Group.
Tionardus, M. (2022). Arti Fandom di Kpop. Kompas.com. https://entertainment.kompas.com/read/2022/08/18/152828066/arti-fandom-di- kpop?page=all
Tyas. (2017). DAY6 Resmi Umumkan Nama Fandom yang Terpilih dari Hasil Voting. Dreamers.id. https://hiburan.dreamers.id/article/63607/day6-resmi-umumkan- nama-fandom-yang-terpilih-dari-hasil-voting
Upreti, R. (2017). Identity Construction: An Important Issue Among Ado-lescents. IOSR Journal of Humani-ties and Social Science, 22(06), 54–57. https://doi.org/10.9790/0837-2206105457
Yusuf, S. (2011). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. PT Remaja Rosdakarya.
Maharani, M., & Ampuni, S. (2020). Perilaku Anti Sosial Remaja Laki-Laki Ditinjau dari Identitas Moral dan Moral Disengagement. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 5(1), 54–66. https://doi.org/10.23917/indigenous.v5i1.8706
Slamet, S. (2020). Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini melalui Kegiatan Mewarnai dan Hafalan Al Quran. Warta LPM, 24(1), 59–68. https://doi.org/10.23917/warta.v24i1.9917
Wahyuningsih, H. (2009). Peran Orangtua dalam Pembentukan Identitas Agama (Religious Identity Formation) Remaja. Indigenous, 11(1), 47–57.
Wulandari, R., Ichsan, B., & Romadhon, Y. A. (2016). Perbedaan Perkembangan Sosial Anak Usia 3-6 Tahun Dengan Pendidikan Usia Dini Dan Tanpa Pendidikan Usia Dini Di Kecamatan Peterongan Jombang. Biomedika, 8(1), 47–53. https://doi.org/10.23917/biomedika.v8i1.2900
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Anggita Yogi Pratiwi, Zahrotul Uyun
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.