EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PURBOWANGI PERIODE TAHUN 2020-2022

Authors

  • Nabila Luthfia Zahra Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen
    Indonesia
  • Endang Yuniarti Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen
    Indonesia
  • Ayu Nissa Ainni Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen
    Indonesia
  • Dwiki Fitri Faculty of Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/ujp.v2i4.169

Keywords:

Pneumonia, Antibiotik, ATC/DDD, DU 90%

Abstract

Pneumonia disebabkan infeksi akut pada paru, menyebabkan peradangan dan keterbatasan oksigen. Terapi utama pengatasan pneumonia adalah antibiotik. Penggunaan antibibiotik yang kurang tepat perlu dilakukan evaluasi untuk mencegah pengobatan kurang efektif dan timbulnya resisten. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di rawat inap RSU Purbowangi periode tahun 2020–2022 dengan cara mengevaluasi penggunaan antibiotik menggunakan metode ATC/DDD dan DU 90%. Metode penelitian deskriptif dengan metode pengambilan data rekam medis pasien pneumonia dari tahun 2020-2022. Hasil penelitian, antibiotik yang digunakan pada pasien pneumonia rawat inap Rumah Sakit Umum Purbowangi periode tahun 2020-2022 meliputi ceftriakson, levofloksasin, dan meropenem. Nilai DDD ceftriakson sebesar 58,5 DDD/100 patient-days pada tahun 2020; 30,3 DDD/100 patient-days pada tahun 2021; 53,1 DDD/100 patient-days pada tahun 2022. Nilai DDD levofloksasin sebesar 20 DDD/100 patient-days pada tahun 2020; 8,4 DDD/100 patient-days pada tahun 2021; 21,2 DDD/100 patient-days pada tahun 2022. Nilai DDD meropenem sebesar 3,3 DDD/100 patient-days pada tahu 2020; 14,9 DDD/100 patient-days pada tahun 2021; 21,4 DDD/100 patient-days pada tahun 2022. Antibiotik yang termasuk ke dalam segmen DU 90% yaitu ceftriakson dan levofloksasin. Sedangkan, yang masuk ke dalam segmen DU 10% adalah meropenem. Kesimpulannya sebagian besar pasien pneumonia di rawat inap Rumah Sakit Umum Purbowangi menerima satu dosis harian ceftriakson setiap harinya yaitu sebanyak 58,5% pada tahun 2020; 30,3% pada tahun 2021; 53,1% pada tahun 2022. Rekomendasi sebaiknya dilakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode gyssens di rumah sakit dan penyakit yang sama.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ambami, S. (2020). Evaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode ATC/DDD pada Pasien Pneumonia di RSUD Jombang Periode Januari-Desember 2019. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Dewi, T.P., & Dhirisma, F. (2021). Penggunaan Antibiotika pada Pasien Dewasa Pneumonia dengan Metode DDD (Defined Daily Dose) di Rawat Inap RSU PKU Muhammadiyah Bantul Periode Tahun 2019. Akfarindo, 6(1), 8-13.

Dhar, R. (2012). Pneumonia: review of guidelines. The Journal of the Association of Physicians of India, 60, 25–28.

Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Magfirah, N. (2022). Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Di RSUD Majene. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Malang.

Maharani, F. (2021). Analisis Penggunaan Antibiotik Pasien Pneumonia Dewasa Rawat Inap di RSUD Dr. Soedirman Kebumen Menggunakan Metode ATC/DDD Periode Tahun 2016-2020. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Gombong, Kebumen.

Mahmudah, F., Sumiwi, S. A., & Hartini, S. (2016). Study of the Use of Antibiotics with ATC/DDD System and DU 90% in Digestive Surgery in Hospital in Bandung. Indonesian Journal of Clinical Pharmacy, 5(4), 293–298. https://doi.org/10.15416/ijcp.2016.5.4.293

PDPI. (2014). Pneumonia Komunitas: Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Jakarta.

Permenkes. (2015). Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Peraturan Menteri Kesehatan No. 8 Tahun 2015.

Prasetyo, E. Y., & Kusumaratni, D. A. (2018). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Rawat Inap Di RS DKT Kota Kediri Dengan Metode ATC-DDD TAHUN 2018. Prosiding Seminar Nasional Farmasi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, 7–12.

Putri, H.A., Akrom, A., & Risdiana, I. (2021). Analisis Penggunaan Antibiotik pada Pasien Community-Acquired Pneumonia (CAP) di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis, 7(1), 25-33.

Rahmah, F. H. (2022). Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Pneumonia Di Instalasi Rawat Inap RS Wava Husada Kepanjen Dengan Metode ATC/DDD. Skripsi. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Riskesdas. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Sari, A., & Safitri, I. (2016). Studi Penggunaan Antibiotika Pasien Pneumonia Anak Di Rs. Pku Muhammadiyah Yogyakarta Dengan Metode Defined Daily Dose (Ddd). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 1(2), 151–162. http://e-jurnal.stikes-isfi.ac.id/index.php/JIIS/article/view/38

Seyawati, A., & Marwiati. (2018). Tata Laksana Kasus Batuk Dan Atau Kesulitan Bernafas : Literature Review. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 30–52.

WHO. (2012). The Pursuit of Responsible Use of Medicines: Sharing and Learning from Country Experiences. World Health Organization.

WHO. (2018). WHO Report on Surveillance of Antibiotic Consumption. World Health Organization.

WHO. (2019). Pneumonia. World Health Organization. Fact sheet No. 331. August 2019. https://www.who.int/es/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia.

WHO. (2021). Guidelines for ATC Classification and DDD Assignment. Norwegian Institute of Public Health.

Downloads

Published

2023-11-30

How to Cite

Zahra, N. L., Yuniarti, E., Ainni, A. N., & Fitri, D. (2023). EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PURBOWANGI PERIODE TAHUN 2020-2022. Usadha Journal of Pharmacy, 2(4), 535–542. https://doi.org/10.23917/ujp.v2i4.169

Issue

Section

Articles