EVALUASI ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP EKSASERBASI AKUT PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK)

Authors

  • Febryo Arief Rachmawan Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo
    Indonesia
  • Lilla Prapdhani Agni Hajma Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sukoharjo
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/ujp.v3i3.346

Keywords:

PPOK eksaserbasi akut, antibiotik, ketepatan antibiotik

Abstract

Penyakit PPOK menjadi penyakit tidak menular paling banyak ke-7 yang diderita oleh pasien di Jawa Tengah pada tahun 2021. PPOK dengan eksaserbasi memerlukan terapi antibiotik dikarenakan adanya perburukan gejala pada pasien. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menyebabkan kegagalan terapi dan resistensi antibiotik. Tujuan pada penelitian ini yaitu mengevaluasi gambaran penggunaan antibiotik dan menganalisis ketepatan pemilihan antibiotik berdasarkan tepat indikasi, tepat pasien, tepat obat, dan tepat dosis pada pasien PPOK eksaserbasi akut di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah di Surakarta tahun 2022. Penelitian dilakukan pada bulan September hingga Desember 2023. Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental menggunakan metode deskriptif dan teknik penelusuran catatan rekam medik secara retrospektif. Data yang didapatkan sebanyak 46 sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil menunjukkan antibiotik yang digunakan untuk pasien PPOK eksaserbasi akut di Instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah di Surakarta tahun 2022 yaitu ampisilin sulbactam (54,35%), levofloksasin (50%), ciprofloksasin (17,39%), azitromisin (17,39%), meropenem (15,22%), seftriakson (6,52%), gentamisin (4,35%), piperacilin tazobactam (2,17%), ceftazidime (2,17%), dan doksisiklin (2,17%). Hasil evaluasi penggunaan antibiotik yaitu 91,30% tepat indikasi, 96,44% tepat pasien, 76,60% tepat obat, dan 32,90% tepat dosis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aberg, 2009, Drug Information Handbook 17th Edition, Dalam Pharmacist Association, America.

Agustí A, Celli BR, Criner GJ, Halpin D, Anzueto A, Barnes P, Bourbeau J, Han MK, Martinez FJ, Montes de Oca M, Mortimer K, Papi A, Pavord I, Roche N, Salvi S, Sin DD, Singh D, Stockley R, López Varela MV, Wedzicha JA, Vogelmeier C.F., 2023, Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2023 Report: GOLD Executive Summary,Journal of European Respiratory, 61(4), 1-26.

Alamin A., 2021, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) dengan Metode Gyssens DI RSU Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tahun 2018-2019, Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang.

Annisa, 2019, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Di Instalasi Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2018, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Committee J.F., 2021, British National Formulary, 82nd ed., BMJ Group, London.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2021, Profil Kesehatan Jawa Tengah, 2021st ed., Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang.

Ghoutsiyah N., 2019, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Di RSUD Bangil Tahun 2018, Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Malang.

Herath, S.C., Normansell, R., Maisey, S., and Poole, P., 2018, Prophylactic Antibiotic Therapy for Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) (Review), Cochrane Database of Systematic Reviews, 10 (1), 8-27.

Intani S. and Karuniawati H., 2018, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik Eksaserbasi Akut Di Instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah di Surakarta Tahun 2016- 2017, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.

Katarnida S.S., Murniati D. and Katar Y., 2014, Evaluasi Penggunaan Antibiotik Secara Kualitatif di RS Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta, Jurnal Sari Pediatri, 15 (6), 369–376.

Kementerian Kesehatan RI, 2016, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2016, Kemenkes RI, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI, 2019, Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI., 2021, Perokok Dewasa di Indonesia Meningkat Dalam Sepuluh Tahun Terakhir, Kemenkes RI Terdapat di: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/perokok- dewasa-di-indonesia-meningkat-dalam-sepuluh-tahun-terakhir/ [Diakses pada December 23, 2023].

KPRA, 2019, Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSUD DR. Moewardi, 2019th ed., RSUD Dr. Moewardi, Surakarta.

Lestari A., 2020, Studi Penggunaan Antibiotika Dan Evaluasi Secara Kualitatif Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya.

Parinduri A., 2019, Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Instalasi Rawat Inap RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2018, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2023, Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Di Indonesia, PDPI, Jakarta.

Prastika T. and Inayati, 2014, Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Batuk Kronis Terhadap Antibiotik Amoksiklav, Seftriakson, dan Siprofloksasin di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Skripsi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Safitri D., 2022, Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Downloads

Published

2024-05-31

How to Cite

Rachmawan, F. A. ., & Hajma, L. P. A. (2024). EVALUASI ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP EKSASERBASI AKUT PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK). Usadha Journal of Pharmacy, 3(2), 227–241. https://doi.org/10.23917/ujp.v3i3.346

Issue

Section

Articles