https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/issue/feed Usadha Journal of Pharmacy 2023-12-18T10:49:23+00:00 Setyo Nurwaini sn164@ums.id Open Journal Systems <div class="row home_journal_description" style="border: 1px dashed #c7c70b; padding: 10px;"> <div class="col-12 about_journal" style="border: 1px dashed #c7500b padding: 10px;"> <p><strong>Usadha Journal of Pharmacy</strong> (ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220202561250855">2827-9905</a>) is a journal managed by the Faculty of Pharmacy, Muhammadiyah University of Surakarta. This journal is published 4 times a year, namely in the months of February, May, August and November. This journal is a medium for publishing research results on all aspects of pharmacy.</p> <p>Articles published in this journal are the results of research in the fields of pharmaceutical technology research, drug delivery systems, excipients, clinical pharmacy, pharmacology, pharmacokinetics, pharmaceutical biotechnology, microbiology, herbal medicine, extract standardization, pharmaceutical chemistry, drug synthesis, development of drug analysis methods, and other related pharmaceutical aspects.</p> <p> </p> <p> </p> </div> <div class="col-3" style="float: left; margin-right: 10px; margin-top: 20px;"><img style="width: 170px;" src="https://jsr.lib.ums.ac.id/public/journals/1/journalThumbnail_en_US.png" height="241" /></div> <div class="col-9 journal_details" style="float: left; margin-right: 10px; margin-top: 20px; border: 1px dashed #c7500b; padding: 10px;"><strong>Title:</strong> Usadha: Journal of Pharmacy<br /><strong>Initials:</strong> usadha<br /><strong>Abbreviation:</strong> usadha<br /><strong>Publications:</strong> 4 issue per year<br /><strong>DOI:</strong> -<br /><strong>ISSN:</strong> <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220202561250855" target="_blank" rel="noopener">2827-9905</a> (Online)<br /><strong>Publisher:</strong> <a href="https://farmasi.ums.ac.id/en/homepage/" target="_blank" rel="noopener">Faculty of Pharmacy, Universitas Muhammadiyah Surakarta</a></div> </div> https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/180 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PERILAKU SWAMEDIKASI INFLUENZA DI DESA KWAYANGAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH 2023-12-11T03:02:19+00:00 Tiara Rahma Felita lp580@ums.id Lilla Prapdhani Agni Hajma lp580@ums.id <p>Tingkat pengetahuan berperan penting dalam mempengaruhi perilaku swamedikasi karena dapat diperoleh hasil terapi yang maksimal. Masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang dapat menimbulkan terjadinya kesalahan pengobatan sehingga penyakit tidak sembuh-sembuh atau bahkan timbul penyakit baru. Semakin tinggi tingkat pengetahuan terkait swamedikasi maka semakin baik pula perilakunya. Tujuan dari penelitian ini yaitu dapat memperoleh tingkat pengetahuan dan gambaran perilaku, serta menganalisis hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi influenza di Desa Kwayangan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian ini berupa penelitian observasional dengan desain penelitian <em>cross sectional</em>. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan secara langsung kepada responden. Sampel yang digunakan yaitu masyarakat Desa Kwayangan, Kedungwuni, Pekalongan berjumlah 365 responden yang dilakukan pada bulan Februari-Maret 2023. Teknik sampling yang digunakan berupa <em>purposive sampling</em> dengan kriteria inklusi yaitu berusia 18-60 tahun, pernah atau sedang melakukan swamedikasi influenza maksimal 6 bulan terakhir dengan membeli obat atas inisiatif sendiri dan responden yang bersedia mengisi kuesioner. Jika seseorang tidak bisa membaca dan menulis, serta memiliki latar belakang pekerjaan atau pendidikan di bidang kesehatan (medis maupun non medis) maka tidak dapat berpartisipasi dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik (55,1%) dan gambaran perilaku baik (59,7%). Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku menggunakan uji korelasi <em>rank spearman</em>. Hasil penelitian yang diperoleh nilai signifikansi 0,000 artinya terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi influenza. Nilai koefisien korelasi 0,643 dengan kategori hubungan kuat dan korelasi positif artinya semakin tinggi tingkat pengetahuan masyarakat maka semakin tinggi pula perilaku swamedikasi influenza.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Lilla Prapdhani Agni Hajma, Tiara Rahma Felita https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/183 OPTIMASI SEDIAAN GEL EKSTRAK RAMBUT JAGUNG (Zea mays L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL DAN HUMEKTAN PROPILEN GLIKOL 2023-12-12T14:16:19+00:00 Nur Lely gunawan.setiyadi@ums.ac.id Gunawan Setiyadi gunawan_setiyadi@ums.ac.id <p>Ekstrak rambut jagung (<em>Zea mays </em>L<em>.</em>) sebelumnya telah dilaporkan mempunyai kemampuan antioksidan yang baik. Ekstrak ini berpotensi untuk dijadikan sebagai komponen bahan aktif dalam pengembangan sediaan topikal seperti gel. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak rambut jagung menjadi sediaan gel menggunakan carbopol sebagai <em>gelling agent</em> dan propilen glikol sebagai humektan dengan perbandingan yang optimum. Optimasi kedua komponen gel tersebut dilakukan dengan menggunakan metode <em>D-optimal design</em>. Respon sifat gel yang digunakan sebagai parameter optimasi adalah viskositas, daya sebar, daya lekat, dan pH. Uji aktivitas antioksidan kemudian dilakukan terhadap formula gel optimum. Formula dibuat dengan mencampurkan carbopol dan propilen glikol dengan perbandingan sesuai rancangan <em>D-optimal</em> yang telah ditentukan menggunakan <em>software</em> Design Expert (Stat-Ease, Inc.) versi 13, metil paraben, bersama dengan bahan-bahan lain, yaitu TEA, ekstrak rambut jagung, dan akuades dengan porsi yang sama pada semua formula. Percobaan menunjukkan hasil formula optimum gel dengan carbopol 0,75% dan propilen glikol 14,25%, dengan respon prediksi untuk sifat viskositas, daya sebar, daya lekat, dan pH masing-masing berturut-turut adalah 3.197,37 cP.s; 7,09 cm; 2,83 detik dan 5,00. Verifikasi dengan mengukur respon sediaan yang dibuat berdasarkan formula prediksi memberikan hasil respon verifikasi untuk sifat-sifat tersebut sebesar 3,190 ± 39,463 cps; 7,2 ± 0,1 cm; 2,86 ± 0,14 detik; 4,99 ± 0,03. Nilai-nilai respon verifikasi tersebut berada dalam rentang 95% PI yang berarti respon prediksi terverifikasi dengan baik. Nilai IC<sub>50</sub> dari formula optimal gel ekstrak rambut jagung tergolong lemah dengan nilai 126,37 g/mL.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Gunawan Setiyadi, Nur Lely https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/166 FORMULASI MOUTHWASH DARI DAUN KELOR (Moringa oleifera L.) SEBAGAI ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB PLAK GIGI 2023-11-28T06:13:55+00:00 Vesika Vedantha Rosalia jr673@ums.ac.id Juwita Rahmawati jr673@ums.ac.id <p>Daun kelor (<em>Moringa oleifera </em>L.) adalah salah satu tanaman yang mengandung tanin, saponin, terpenoid, dan flavonoid yang berpotensi sebagai antibakteri <em>Staphylococcus aureus</em>, salah satu bakteri penyebab terbentuknya plak gigi. Tujuan dari penelitian ini adalah memformulasikan ekstrak etanol daun kelor menjadi <em>mouthwash</em> dengan variasi konsentrasi tween 80 sebagai surfaktan dan gliserin sebagai humektan di dalam <em>mouthwash</em> yang mempunyai sifat fisik yang baik dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri terhadap <em>Staphylococcus aureus. </em>Optimasi ini menggunakan <em>software Design Expert</em> versi 13.0 dengan metode <em>Simplex Lattice Design. </em>Uji sifat fisik meliputi pH, viskositas, dan bobot jenis. Ekstrak etanol daun kelor didapatkan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil pengujian yang didapat menunjukkan bahwa formula optimum <em>mouthwash</em> yang diperoleh adalah kombinasi 5% tween 80 dan 10% gliserin. Berdasarkan penelitian ini, tween 80 memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pH, viskositas dan bobot jenis dibandingkan gliserin. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa <em>mouthwash </em>ekstrak daun kelor memiliki aktivitas antibakteri terhadap <em>Staphylococcus aureus</em> dengan daya hambat sebesar 11,3 mm termasuk dalam kategori kuat.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Juwita Rahmawati, Vesika Vedantha Rosalia https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/167 BIOMARKER DISCOVERIES AND POTENTIAL BIOMARKERS IN LUNG CANCER : A NARRATIVE REVIEW 2023-12-07T00:05:02+00:00 Andika Dwi Mahendra andikadwimahendra@gmail.com Muhammad Hatta Prabowo htprabowo@gmail.com Aisyah Fitriannisa Prawiningrum aisyah.fitriannisa@ui.ac.id <p>Lung cancer is the second most common cause of death worldwide after breast cancer. This is associated with late diagnosis, which reduces the survival rate. Early diagnosis is one approach that may be employed to improve outcome for the patient with lung cancer. When a small level of cancer is present in the body, a biomarker can be utilized as a diagnostic marker. Liquid biopsy is minimal invasive which can be done to obtain multi-biomarkers in lung cancer. In this article, we will discuss and explore about potential biomarkers for lung cancer early diagnosis.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Andika Dwi Mahendra, Muhammad Hatta Prabowo, Aisyah Fitriannisa Prawiningrum https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/178 NARRATIVE REVIEW: AKTIVITAS ANTIDIABETES DAN KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DARI TANAMAN PEPAYA (Carica papaya Linn.) 2023-12-08T09:40:42+00:00 Kafita Salma Khairani kafitaskhairani@gmail.com Arifah Sri Wahyuni arifah.wahyuni@ums.ac.id <p>Pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu tanaman tradisional di Indonesia yang telah banyak diteliti sebagai agen antidiabetes. Tujuan penulisan narrative review ini adalah untuk menganalisis efek antidiabetes yang dimiliki oleh tanaman pepaya (Carica papaya L.) beserta kandungan senyawa yang mempengaruhinya. Penulisan narrative review ini disusun berdasarkan artikel yang ditelusuri melalui database google scholar menggunakan kata kunci "(Carica papaya or Pepaya) and (antidiabetic or hypoglycemic) and (rat or mice)”. Kriteria inklusi yang digunakan meliputi literature primer dengan desain preclinical trial yang membahas mengenai aktivitas tanaman pepaya (Carica papaya L.) yang dapat menurunkan kadar glukosa pada hewan uji yang diinduksi aloksan atau streptozotosin, dan telah dipublikasikan dari rentang tahun 2015-2020. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, kemudian ditetapkan sebanyak 15 artikel yang telah memenuhi kriteria untuk ditinjau. Dari 15 artikel tersebut ditemukan bahwa pepaya mampu menurunkan kadar glukosa darah memalui penghambatan enzim α-glukosidase, merangsang sekresi insulin dan peningkatan sensitivitas insulin. Senyawa metabolik yang bertanggung jawab dalam mekanisme tersebut diduga termasuk dalam golongan fenolik, alkaloid, terpenoid dan saponin.</p> 2022-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Arifah Sri Wahyuni, Kafita Salma Khairani https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/168 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KITOSAN DARI CANGKANG YUTUK (Emerita sp) MENGGUNAKAN METODE ABTS (2,2 AZINOBIS (3-ETILBENZOTIAZOLIN)-6-ASAM SULFONAT) 2023-12-01T06:08:22+00:00 Zalsa Billa naelaz.zukhruf@unimugo.ac.id Laeli Fitriyati naelaz.zukhruf@unimugo.ac.id Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah naelaz.zukhruf@unimugo.ac.id <p>Radikal bebas merupakan salah satu penyebab penyakit degeneratif. Oleh karena itu, radikal bebas dapat dicegah dengan penggunaan antioksidan. Yutuk merupakan salah satu sumber alam dari laut yang mengandung kitosan sebagai antiokidan. Pengujian antioksidan dapat menggunakan metode ABTS. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antioksidan kitosan dari cangkang yutuk menggunakan metode ABTS. Metode penelitian yang digunakan antara lain uji fisika kitosan dilakukan dengan uji organoleptik, uji air dan uji tabung, serta dilakukan uji analisis FTIR. Data yang dihasilkan adalah nilai IC<sub>50</sub>. Hasil uji fisika kitosan dilakukan dengan uji organoleptik warna putih kecoklatan, berbentuk serpihan atau bubuk halus, uji air menunjukkan hasil 1,4188% dan uji kadar abu menunjukkan 3,4332 %. Hasil uji analisis FTIR kitosan dari cangkang yutuk ditandai dengan adanya gugus amida dan hidroksil dengan nilai derajat deasetilasi sebesar 57,62%. Hasil uji aktivitas antioksidan kitosan dari cangkang yutuk dengan metode ABTS nilai IC<sub>50</sub> 190,48 ppm. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kitosan cangkang yutuk memiliki aktivitas antioksidan yang lemah pada metode ABTS. </p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Naelaz Zukhruf Wakhidatul Kiromah -, Laeli Fitriyati, Zalsa billa https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/182 STUDI LITERATUR: AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK TANAMAN TALOK (Muntingia calabura L.) 2023-12-18T05:57:55+00:00 Siti Umi Nazilah itdk150@ums.ac.id Ika Trisharyanti Dian Kusumowati ika.trisharyanti@ums.ac.id <p>Talok merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan manusia. Tujuan dari studi literatur ini yaitu untuk mengetahui aktivitas sitotoksik dari ekstrak tanaman talok (<em>Muntingia calabura</em> L.). Metode yang digunakan dalam penelusuran artikel yaitu menggunakan <em>database PubMed</em> dan <em>Google Scholar</em> dengan jenis literatur yang dianalisis yaitu penelitian mengenai aktivitas sitotoksik dari ekstrak tanaman talok. Kriteria inklusi yang digunakan yaitu jurnal yang berisi tentang uji sitotoksik atau antikanker dari tanaman talok dengan tahun publikasi 2011-2020, dan jurnal <em>full text</em>. Kriteria eksklusi yang digunakan yaitu jurnal tentang kombinasi ekstrak tanaman talok dengan tanaman lainnya, tidak terdapat nilai IC<sub>50</sub>, dan jurnal mengenai <em>review</em> artikel, abstrak, atau buku. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat dari daun talok dengan kandungan senyawa 2’,4’-<em>dihydroxychalcone</em> dan 5-<em>hydroxy</em>-3,7-<em>dimethoxyflavone</em> memiliki aktivitas sitotoksik paling kuat diantara ekstrak lainnya dengan nilai IC<sub>50</sub> sebesar 3,43 µg/mL dan 3,34 µg/mL terhadap sel kanker HL-60 sehingga tanaman talok berpotensi untuk dijadikan sebagai agen antikanker.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Ika Trisharyanti Dian Kusumowati, Siti Umi Nazilah https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/179 KAJIAN LITERATUR : POTENSI ANTIBAKTERI TANAMAN MENGKUDU (Morinda citrifolia) 2023-12-18T10:49:23+00:00 Allsasa Dita Mahani maryati@ums.ac.id Maryati Maryati maryati@ums.ac.id <p>Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki berbagai macam tanaman obat. Tanaman mengkudu mengandung komponen senyawa aktif yang memiliki berbagai efek terapetik. Efek terapetik itu antara lain aktivitas antibakteri, antivirus, dan antikanker. <em>Literature review</em> ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri tanaman mengkudu (<em>Morinda citrifolia</em>). Pencarian data literatur dilakukan melalui sumber database Google scholar. Pencarian data literatur dilakukan dengan menggunakan kata kunci (“<em>antibacterial activity morinda citrifolia</em>”). Setelah dilakukan seleksi dengan <em>scre</em><em>e</em><em>ning </em>menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi diperoleh 7 artikel yang direview. Berdasarkan hasil penelitian daun dan buah mengkudu mengandung senyawa tanin, saponin, fenol, alkaloid, flavonoid, steroid, kuinon, triterpen, dan polifenol. Jika dilihat dari hasil keseluruhan golongan senyawa yang terekstrak pada ekstrak tanaman mengkudu tersebut mengandung golongan senyawa yang bersifat polar. Ekstrak tanaman mengkudu yang diujikan terhadap masing-masing bakteri uji menunjukkan diameter zona hambat yang berbeda-beda, sehingga potensi penghambatannya juga berbeda pada setiap bakteri uji. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dan menggunakan 2 metode uji antibakteri yang berbeda yaitu difusi cakram dan difusi sumuran. Pada metode uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi sumuran menghasilkan rata-rata diameter zona hambat yang lebih besar daripada menggunakan metode difusi yang lain. Berdasarkan hasil dari analisa artikel yang direview menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi sampel, hasil zona hambat juga semakin besar. Daun dan buah mengkudu memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus, Streptococcus </em><em>p</em><em>yogenes, Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, Eschericiha coli, Pseudomonas aeruginosa</em><em>,</em><em> dan Salmonella typhimurium</em>.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Allsasa Dita Mahani, Maryati Maryati https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/169 EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA DENGAN METODE ATC/DDD DAN DU 90% DI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PURBOWANGI PERIODE TAHUN 2020-2022 2023-12-04T06:19:04+00:00 Nabila Luthfia Zahra nlzahra1408@gmail.com Endang Yuniarti endangyuniarti@mail.ugm.ac.id Ayu Nissa Ainni ayunissaainni@unimugo.ac.id Dwiki Fitri dwikifitri@unimugo.ac.id <p>Pneumonia disebabkan infeksi akut pada paru, menyebabkan peradangan dan keterbatasan oksigen. Terapi utama pengatasan pneumonia adalah antibiotik. Penggunaan antibibiotik yang kurang tepat perlu dilakukan evaluasi untuk mencegah pengobatan kurang efektif dan timbulnya resisten. Tujuan penelitian untuk mengetahui profil penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di rawat inap RSU Purbowangi periode tahun 2020–2022 dengan cara mengevaluasi penggunaan antibiotik menggunakan metode ATC/DDD dan DU 90%. Metode penelitian deskriptif dengan metode pengambilan data rekam medis pasien pneumonia dari tahun 2020-2022. Hasil penelitian, antibiotik yang digunakan pada pasien pneumonia rawat inap Rumah Sakit Umum Purbowangi periode tahun 2020-2022 meliputi ceftriakson, levofloksasin, dan meropenem. Nilai DDD ceftriakson sebesar 58,5 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2020; 30,3 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2021; 53,1 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2022. Nilai DDD levofloksasin sebesar 20 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2020; 8,4 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2021; 21,2 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2022. Nilai DDD meropenem sebesar 3,3 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahu 2020; 14,9 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2021; 21,4 DDD/100 <em>patient-days</em> pada tahun 2022. Antibiotik yang termasuk ke dalam segmen DU 90% yaitu ceftriakson dan levofloksasin. Sedangkan, yang masuk ke dalam segmen DU 10% adalah meropenem. Kesimpulannya sebagian besar pasien pneumonia di rawat inap Rumah Sakit Umum Purbowangi menerima satu dosis harian ceftriakson setiap harinya yaitu sebanyak 58,5% pada tahun 2020; 30,3% pada tahun 2021; 53,1% pada tahun 2022. Rekomendasi sebaiknya dilakukan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode <em>gyssens</em> di rumah sakit dan penyakit yang sama.</p> 2023-11-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Nabila Luthfia Zahra, Endang Yuniarti, Ayu Nissa Ainni, Dwiki Fitri https://jsr.lib.ums.ac.id/index.php/ujp/article/view/181 PERAN STRATEGIS APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN SWAMEDIKASI (SELF MEDICATION) 2023-12-18T05:45:31+00:00 Annisa Kartika Sari annisakartika@um-surabaya.ac.id Ria Hanistya annisakartika@um-surabaya.ac.id Karima Samlan annisakartika@um-surabaya.ac.id Etik Wahyuningsih annisakartika@um-surabaya.ac.id Oktaviany Irma Wiputri annisakartika@um-surabaya.ac.id Rachma Dessidianti annisakartika@um-surabaya.ac.id Isnaeni Isnaeni annisakartika@um-surabaya.ac.id <p>Mendukung dan memberdayakan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri merupakan bagian penting dari praktik apoteker di seluruh dunia. Pengobatan sendiri merupakan salah satu elemen dari perawatan diri, yaitu pemilihan dan penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala yang mereka sadari. Persentase populasi swamedikasi di Indonesia mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran apoteker dalam memberikan pelayanan pengobatan sendiri. Oleh karena itu, tinjauan literatur ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi peran apoteker di Indonesia. Artikel disusun dengan menggunakan metode literature review dari artikel-artikel yang diperoleh melalui database online seperti google scholar, PubMed, NCBI dengan menggunakan kata kunci "Pengobatan sendiri", "Peran Apoteker", dan "Apoteker Komunitas". Kriteria inklusi adalah jurnal yang diakses dalam bentuk full text, jurnal dengan desain penelitian cross-sectional, kohort, kualitatif, kuantitatif, dan mixed method, dan jurnal yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023). Apoteker di beberapa daerah di Indonesia berperan penting dalam mendukung masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatannya dengan cara mengobati gejala dan penyakit ringan yang diderita (swamedikasi), melalui pemberian rekomendasi baik dengan cara memberikan rujukan ke dokter, memberikan saran dan edukasi farmakologi maupun non farmakologi. Namun demikian, beberapa kendala dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi dapat terjadi sehingga menyebabkan pelayanan kefarmasian tidak terjadi secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan mencari solusi dari faktor-faktor yang mempengaruhi swamedikasi. Kajian ini berkaitan dengan karakteristik swamedikasi yang terjadi di Indonesia dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kefarmasian, khususnya apoteker, untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian agar persepsi masyarakat terhadap peran apoteker semakin baik dan profesional, sehingga tujuan terapi pasien dapat tercapai secara optimal.</p> 2023-10-30T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2023 Annisa Kartika Sari